SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PRAKTIK KLINIK PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS BAYI
BARU LAHIR
I.
IDENTITAS
1. Mata
Kuliah : Praktik Klinik
Kebidanan IV
2. Program
Studi : D III Kebidanan
3. Kode
/ Bobot SKS : MW6317 / 6 SKS
4. Semester : VI
5. Elemen
Kompetensi : MKB
6. Jenis
Kompetensi : Utama
7. Waktu
Kuliah : 1 x 30 menit
8. Pokok
Bahasan : Pemeriksaan Refleks
Fisiologis Bayi Baru Lahir
9. Hari
/ tanggal : / Mei 2014
II.
STANDAR
KOMPETENSI
Mahasiswa
memiliki wawasan dan pemahaman yang luas tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir Neonatus Bayi dan Balita sehingga
mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang benar.
III.
KOMPETENSI
DASAR
Mahasiswa mampu melaksanakan
pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai dengan prosedur.
IV.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mahasiswa
mampu melakukan persiapan alat dan pasien dalam pemeriksaan refleks fisiologis pada
BBL dengan tepat.
2. Mahasiswa
mampu menjelaskan dan memahami langkah-langkah pemeriksaan refleks fisiologis
pada BBL sesuai prosedur dengan baik dan benar.
3. Mahasiswa
mampu melakukan pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai dengan prosedur
secara teliti dan aman.
V.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Melalui BST mahasiswa dapat :
1. Melakukan
persiapan alat dan pasien dalam pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL dengan
tepat.
2. Menjelaskan
dan memahami langkah-langkah pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai
prosedur dengan baik dan benar.
3. Melakukan
pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai dengan prosedur secara teliti
dan aman.
VI.
DESKRIPSI MATERI
1. Pengertian
pemeriksaan refleks fisiologis pada bayi baru lahir.
2. Macam-macam
pemeriksaan refleks fisiologis pada bayi baru lahir dan kelainan jika bayi
tidak memberikan respon.
3.
Alat-alat yang digunakan dalam
pemeriksaan refleks bayi.
VII.
STRATEGI
PEMBELAJARAN
1. Bed Site Teaching (BST)
VIII.
MEDIA
PEMBELAJARAN
1.
1 Set Alat Praktik
2.
Cheklist
3.
Job
Sheet
IX.
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Komponen langkah
|
Uraian kegiatan
|
Estimasi Waktu
|
Pre
conference
|
1.
Memberi salam kepada mahasiswa.
2.
Meminta mahasiswa untuk membahas ulang (mereview)
praktik terakhir yang dilakukannya.
3.
Menanyakan kepada mahasiswa pengetahuan baru yang di dapat selama praktik dan relevansinya.
4.
Menanyakan kepada mahasiswa, langkah mana yang ingin
dilatih secara khusus dalam praktik yang akan dikerjakannya.
5.
Mereview langkah-langkah di dalam penuntun belajar
yang dianggap sulit oleh mahasiswa, yang akan dipraktikannya.
6.
Bersama mahasiswa, menentukan tujuan spesifik yang
akan dicapai pada praktik.
7.
Menyampaikan
tahapan dan waktu yang akan dilalui pada praktik ini.
8.
Membuat kesepakatan dengan mahasiswa apabila
terdapat kesalahan saat praktik, cara memberitahukannya dengan memberi kode dicubit
untuk mengambil alih tindakan.
|
8 Menit
|
Kegiatan Inti
|
1.
Melakukan
pengamatan selama mahasiswa melakukan
keterampilan :
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat
c. Mempersiapkan pasien
2. Melalui
metode Bet Set Teaching mahasiswa
dilibatkan dalam proses pembelajaran yaitu mahasiswa dengan didampingi pembimbing melakukan pemeriksaan refleks pada
bayi.
3. Memberikan dorongan positif dan
saran-saran perbaikan saat mahasiswa melakukan praktik.
4. Merujuk pada penuntun belajar saat
mengadakan pengamatan.
5.
Mencatat
kinerja mahasiswa dalam penuntun belajar selama pengamatan.
6.
Memperhitungkan
keberadaan klien saat memberi umpan balik kepada mahasiswa.
7.
Memberi komentar perbaikan hanya pada saat
kenyamanan dan keamanan klien dipertaruhkan.
8.
Mampu menguasai diri dan lingkungan.
|
15 Menit
|
Post
conference
|
1.
Memberi salam dan ucapan selamat kepada
mahasiswa
2.
Menanyakan pendapat mahasiswa tentang praktik yang
baru saja dikerjakan.
3.
Meminta mahasiswa, menyebutkan langkah-langkah yang
telah dikerjakannya dengan baik.
4.
Merujuk kembali kepada penuntun belajar.
5.
Memberi saran spesifik untuk perbaikan.
6.
Memberi umpan balik positif untuk langkah-langkah
yang telah dikerjakan dengan baik oleh mahasiswa.
7.
Bersama mahasiswa menentukan tujuan/goal praktik
yang akan datang.
|
7
Menit
|
X.
PENILAIAN
1. Jenis : Unjuk kerja (non test)
2. Bentuk
: Ceklist
XI.
SUMBER
BELAJAR
Hidayat Alimul, A.
Aziz. 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan
Balita. Jakarta : EGC.
Lakesma. 2013. Mengenal Gerakan Refleks Bayi
[Internet]. Available from : http://www.lakesma.ub.ac.id [Accessed 17
Maret 2014].
Rokhanawati, Dewi dkk.
2011. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Neonatus Bayi dan Balita I. Yogyakarta : Stikes ‘Aisyiyah.
Yogyakarta, Mei
2014
Pembimbing
Pendidikan Mahasiswa
(Mei
Muhartati, S.SiT., M.Kes.) (Wiji
Oktanasari)
Mengetahui,
Pembimbing
Lahan
(Nastiti,
S.ST.)
Lampiran 1
PENUNTUN
BELAJAR (CHEKLIST)
PEMERIKSAAN
REFLEKS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR
Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :
NIM :
Semester :
Keterangan
0
= Tidak dilakukan sama sekali
1
= Dilakukan tetapi kurang sempurna
2 = Dilakukan dengan
sempurna
No
|
ASPEK-ASPEK YANG DINILAI
|
NILAI
|
||
0
|
1
|
2
|
||
A.
SIKAP DAN PERILAKU
|
||||
1.
|
Menjelaskan
tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
|
|
|
|
2.
|
Komunikasi
dengan ibu atau pasien selama melakukan tindakan
|
|
|
|
3.
|
Sabar,
teliti dan tanggap terhadap reaksi pasien
|
|
|
|
4.
|
Mengawali
tindakan dengan lafal Basmallah dan mengakhiri dengan lafal Hamdalah
|
|
|
|
B. PERSIAPAN
|
||||
5.
|
Tempat
|
|
|
|
|
a.
Bersih
|
|
|
|
|
b.
Aman
|
|
|
|
|
c.
Nyaman
|
|
|
|
|
d.
Rapi
|
|
|
|
|
e.
Tenang
|
|
|
|
6.
|
Alat
|
|
|
|
|
a.
Perlak atau pengalas
|
|
|
|
|
b.
Lampu sorot
|
|
|
|
|
c.
Handuk kecil
|
|
|
|
|
d. Meja kerja
|
|
|
|
|
e. Alat tulis / KMS
|
|
|
|
|
f. Meja pemeriksaan
|
|
|
|
C.
PELAKSANAAN
|
||||
7.
|
Mencuci
tangan
|
|
|
|
8.
|
Meletakkan bayi di meja pemeriksaan yang datar
|
|
|
|
9.
|
Refleks
Burning
Cara : memberi rangsangan
cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri secara perlahan.
Reaksi : pupil bayi
mengikuti pergerakan sumber cahaya.
|
|
|
|
10.
|
Refleks Moro
Cara : menghentakkan
meja periksa, menarik kain pengalas atau memukul tempat tidur.
Reaksi : bayi akan
merentangkan kedua tangan dan kedua kakinya kemudian menutup lagi.
|
|
|
|
11.
|
Refleks Rooting
Cara : mengusap pipi
atau area disekitar mulut dengan menggunakan jari atau putting ibu
Reaksi : kepala bayi
akan berusaha mencari sumber sentuhan dan mencari putting dan berusaha
membuka mulutnya.
|
|
|
|
12.
|
Refleks Sucking
Cara : memasukkan
putting ibu / ibu jari ke dalam mulut bayi.
Reaksi : bayi akan
menghisap dengan baik.
|
|
|
|
13.
|
Refleks
Swallowing
Memberi minum bayi
Respon: bayi menelan dan umumnya menyertai refleks
menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak.
|
|
|
|
14.
|
Refleks Tonic Neck
Cara : pegang kedua
tangan bayi seolah-olah akan mengangkat tubuh bayi.
Reaksi : bayi akan
berusaha seolah-olah mengangkat kepala.
|
|
|
|
15.
|
Refleks Babinski
Cara : gosok atau gores
telapak kaki bayi sepanjang tepi luar dari arah tumit ke arah atas.
Reaksi : jari-jari bayi
akan hiperekstensi dan berpisah seperti kipas.
|
|
|
|
16.
|
Refleks Palmar
Cara : letakkan jari
atau suatu benda pada telapak tangan bayi.
Reaksi : jari-jari akan
melekuk dan menggenggam.
|
|
|
|
17.
|
Rapikan
bayi
|
|
|
|
18.
|
Cuci
tangan kemudian keringkan dan melakukan
pendokumentasian.
|
|
|
|
D.
TEKNIK
|
||||
19.
|
Melaksanakan
tindakan secara sistematis dan berurutan
|
|
|
|
20.
|
Menjaga
privacy pasien
|
|
|
|
Total nilai
|
|
|
|
Yogyakarta, Mei 2014
Evaluator
(.................................)
Nilai
batas lulus ≥ 70
Nilai
yang didapat
Nilai = x 100
(Jumlah aspek yang dinilai x 2)
Catatan:
..................................................................................................................
Lampiran 2
PROSEDUR PELAKSANAAN (JOB SHEET)
PEMERIKSAAN REFLEKS PADA BAYI
LANGKAH_LANGKAH
|
KEY POINT
|
|||
1.
Jelaskan pada
ibu/ keluarga tujuan pemeriksaan
|
Jelaskan
maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan reflek pada bayi.
|
|||
2.
Persiapan Alat
|
Susun
alat secara berdekatan untukmemudahkan dalam bekerja sehingga pemeriksaan
menjadi efektif dan efisien
|
|||
3.
Cuci tangan kemudian keringkan
|
Gunakan sabun di bawah air mengalir, dan keringkan dengan handuk
pribadi
Gunakan cuci
tangan 7 langkah
|
|||
4.
Nyalakan lampu sorot dan letakkan bayi di
meja pemeriksaan yang datar.
|
Upayakan tempat untuk melakukan pemeriksaan aman, menghindari bayi terjatuh dan
suhu
ruangan
hangat.
|
|||
5. Pemeriksaan Refleks Blinking
|
memberi rangsangan cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri
secara perlahan
Reaksi : pupil bayi mengikuti pergerakan sumber cahaya
|
|||
6. Pemeriksaan Refleks Moro
|
Cara :
menghentakkan meja periksa, menarik kain pengalas atau memukul tempat tidur.
Reaksi :
bayi akan merentangkan kedua tangan dan kedua kakinya kemudian menutup lagi.
|
|||
7.
Lakukan pemeriksaan reflek Rooting
|
Sentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan dengan jari
tangan
Bayi akan menoleh ke arah stimulus dan membuka mulutnya
|
|||
8.
Lakukan
pemeriksaan reflek Sucking
|
Masukkan
sebagian besar areola mamae / ibu jari kedalam mulut bayi .
Reaksi : bayi akan menghisap dengan baik.
|
|||
9.
Pemeriksaan Refleks Swallowing
|
Memberi minum bayi
Respon: bayi menelan dan umumnya
menyertai refleks menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak.
|
|||
10. Lakukan pemeriksaan Reflek Tonikneck
|
Cara :
pegang kedua tangan bayi seolah-olah akan mengangkat tubuh bayi.
Reaksi :
bayi akan berusaha seolah-olah mengangkat kepala.
|
|||
11. Lakukan
pemeriksaan refleks Babinski
|
Gores telapak kaki , dimulai dari tumit, gores sisi
lateral telapak kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak
kaki.
Bayi
akan menunjukkan respon berupa semua jari kaki hyperekstensi dengan ibu jari
dorsifleksi
|
|||
12. Lakukan pemeriksaan reflek Palmar
|
Letakkan jari anda pada permukaan telapak tangan pada dasar jari-jari.
Bayi akan menunjukkan respon menggenggam jari tangan pemeriksaan
|
|||
13. Rapikan bayi
|
Pakaikan
baju bayi dan bungkus atau bedong bayi dengan kain / selimut untuk tetap
menjaga suhu tubuh bayi
|
|||
14. Cuci tangan
kemudian keringkan
|
Gunakan
sabun di bawah air mengalir, dan
keringkan dengan handuk pribadi
Gunakan
cuci tangan 7 langkah
|
|||
15. Tulis hasil
pemeriksaan
|
Pencatatan
hasil tindakan sebagai dokumentasi
asuhan yang telah diberikan
|
|||
16.
Jelaskan pada ibu / keluarga tentang
hasil pemeriksaan
|
Jelaskan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti ibu / keluarga, anjurkan kunjungan
ulang 1 minggu yang akan datang atau bila ada keluhan
|
Lampiran 3
Pemeriksaan
Refleks Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir
A.
Definisi
Bayi
baru lahir yang normal memiliki banyak refleks neurologis yang primitif. Adanya
atau tidak adanya reflek tersebut menunjukkan kematangan dan perkembangan
system syaraf yang baik. Perlambatan menghilangnya reflek primitif tertentu
dapat menjadi tanda dini adanya cerebralpalsy. Pemeriksaan reflek merupakan
bagian dari pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Refleks-refleks ini sebagai pertahanan diri. Gerakan
ini tak diajarkan, tapi ada dalam diri bayi secara biologis, bahkan mungkin
sejak di kandungan. Refleks ini perlu dirangsang agar kecerdasan dan kemampuan
sosialnya berkembang baik. Refleks bisa menjadi alat bagi ahli untuk
mengindikasi ada tidaknya suatu kelainan pada si bayi. Bila refleksnya tak
muncul, bisa dikarenakan perkembangan yang lambat pada otak atau ada kerusakan
otak, misalnya, ada trauma di kepalanya ketika lahir. Karena refleks-refleks
tersebut ada dalam susunan saraf tepi otak. Suatu saat reflek-reflek ini akan
menghilang sesuai umurnya. Pengetahuan mengenai aneka refleks
bayi juga dapat menjadi patokan orang tua dalam mencermati perkembangan motorik
dan sensorik dari bayi. Refleks mengindikasikan adanya perkembangan otak.
Bayi
memiliki refleks dasar yang secara genetik merupakan mekanisme pertahanan
hidupnya. Refleks tubuh bayilah bekerja sempurna pada usia tertentu dan keadaan
tertentu. Sifat refleks ini adalah otomatis dan diluar kendali bayi yang baru
lahir tersebut. Refleks ini merupakan reaksi yang inheren terhadap rangsangan
tertentu dan bayi bayi kecil secara otomatis akan memberikan respons
penyesuaian diri terhadap lingkungan mereka, sebelum mereka memiliki kesempatan
untuk belajar lebih banyak. Kebanyakan reflek yang diperlihatkan
oleh bayi ketika lahir dengan sendirinya akan hilang dalam beberapa bulan
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
B.
Macam-macam
Refleks pada Bayi
Beberapa refleks pada bayi baru lahir yang dapat dilakukan
pemeriksaan yaitu :
1. Refleks
Burning
Memberi rangsangan cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri secara
perlahan. Reaksi : pupil bayi mengikuti pergerakan sumber cahaya, tetapi
jika tidak ada respon maka diduga ada
kelainan pada syaraf otak, menunjukkan kebutaan.
2. Refleks
Moro
Pemeriksaan refleks ini
dengan cara membuat bayi terkejut oleh suara keras atau tiba-tiba terjatuh
beberapa cm, maka bayi akan menunjukkan refleks melebarkan tangan dan
jari-jarinya. Kemudian lengannya akan turun kembali dan mengepalkan
jari-jarinya. Jika tidak ada respon kemungkinan terjadi kerusakan sistem
syaraf. Refleks ini akan muncul saat berusia 2 bulan dan menghilang setelah
usia 4 bulan. Refleks yang menetap lebih dari 4 bulan menunjukkan kerusakan otak, respon
tidak simetris adanya fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis, tidak
ada respon ekstremitas bawah adanya dislokasi pinggul atau cedera medulla
spinalis.
3. Refleks
Rooting
Pemeriksaan refleks ini
dengan cara menyentuh pipi bayi, maka ia
akan memutar kepala menghadap datangnya rangsangan dan membuka mulut
seolah-olah ingin menemukan puting ibunya, tetapi jika bayi tidak ada respon
dimungkinkan karena bayi prematur atau ada kelainan syaraf sensorik. Refleks
ini akan hilang setelah bayi berusia 3-4 bulan.
4. Refleks
Sucking
Pemeriksaan refleks ini
dengan cara meletakkan jari atau benda lainnya ke dalam mulut bayi, maka ia
akan memberikan respons mengisap dan membuat gerakan ritmis dengan mulut dan
lidahnya.jika bayi merespon maka bayi langsung melakukan gerakan menghisap,
tetapi jika tidak ada respon maka terjadi kelainan saluran pernafasan dan mulut
termasuk langit-langit Refleks ini akan muncul saat bayi berusia 2 bulan.
5. Refleks
Swallowing
Pemeriksaan refleks ini
dengan cara memberi minum pada bayi baik dengan spuit maupun dengan sendok.
Jika bayi menunjukkan respon menelan dan
umumnya menyertai refleks menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak kini menunjukkan
refleks menelannya baik, tetapi jika tidak ada
respon kemungkinan bayi prematur
/ ada kelainan neurologis.
6. Refleks
Tonic Neck
Ketika
kedua tangan bayi diangkat, bayi akan berusaha mengangkat kepalanya. Menolehkan
kepala bayi dengan cepat ke satu sisi. Bayi melakukan perubahan posisi jika
kepala ditolehkan ke satu sisi, lengan dan tungkai ekstensi ke arah sisi
putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan, normalnya refleks ini
tidak terjadi setiap kepala ditolehkan. Tampak kira-kira pada usia 2 bulan dan
menghilang pada usia 6 bulan. Tidak normal jika respons terjadi setiap kali
kepala ditolehkan, jika menetap, menunjukkan ada kerusakan serebral mayor
(neuron motorik kasar). Berdasarkan
penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan
kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.
7. Refleks
Babinski
Pemeriksaan refleks ini
dengan cara telapak kaki bayi dibelai atau disentuh dari tumit hingga ke
jarinya, maka jari-jari kakinya akan mengembang dan ibu jari memiliki posisi
yang lebih tinggi. Jika jari kaki mengembang dorsofleksi setelah usia 2
tahun, merupakan tanda lesi ekstrapiramidal dan jika bayi tidak
menunjukkan respon maka perlu dilakukan pemeriksaan neurologis. Refleks ini
akan hilang setelah bayi berusia 6 bulan.
8. Refleks Palmar
Pemeriksaan refleks ini
dengan cara menyentuhkan sebuah benda seperti di telapak tangan bayi, maka ia
akan memegang erat dan kekuatannya akan meningkat ketika benda tersebut ditarik
keluar. Fleksi yang
tidak simetris menunjukkan paralisis, refleks menggenggam yang menetap
menunjukkan gangguan serebral. Refleks ini akan hilang saat bayi
berusia 5 bulan.
C.
Relevansi
Tinjauan Islam
بِقَدَرِ اللهِ وَماَ
شاَءَ فَعَلَ
Artinya : ”Dengan takdir Allah dan apa yang
dikehendaki, jadi ”
(HR. Musim dari Abu Hurairah)
Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa
sebagai manusia tidak dapat menentang takdir Allah, sehingga orang tua yang
diberikan cobaan atau musibah dengan keadaan anaknya yang cacat atau tidak
normal dituntut untuk selalu bersabar dan menerima kenyataan karena setiap
takdir Allah mengandung hikmah yang dikehendaki oleh-Nya. Kita juga dapat
memohon agar anak selalu mendapat perlindungan dari Allah.
D.
Alat
dan Bahan
Untuk pemeriksaan
refleks fisiologis pada bayi baru lahir juga perlu disipakan beberapa peralatan
untuk mendukung pemeriksaan refleks ini. Alat-alat tersebut antara lain:
1. Bayi
2. Perlak atau pengalas
3. Lampu sorot
4. Handuk kecil
5. Meja kerja
6. Alat tulis / KMS
7. Meja pemeriksaan
8. Ruangan
yang aman dan nyaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar