Kamis, 22 Oktober 2015

SAP Pemeriksaan Refleks pada Bayi

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PRAKTIK KLINIK PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR

I.         IDENTITAS
1.      Mata Kuliah               : Praktik Klinik Kebidanan IV
2.      Program Studi            : D III Kebidanan
3.      Kode / Bobot SKS     : MW6317 / 6 SKS
4.      Semester                     : VI
5.      Elemen Kompetensi   : MKB
6.      Jenis Kompetensi       : Utama
7.      Waktu Kuliah             : 1 x 30 menit
8.      Pokok Bahasan          : Pemeriksaan Refleks Fisiologis Bayi Baru Lahir
9.      Hari / tanggal             :                       /           Mei 2014

II.      STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman yang luas tentang Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Neonatus Bayi dan Balita sehingga mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang benar.

III.   KOMPETENSI DASAR                                                                   
Mahasiswa mampu melaksanakan pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai dengan prosedur.

IV.   INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.      Mahasiswa mampu melakukan persiapan alat dan pasien dalam pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL dengan tepat.
2.      Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami langkah-langkah pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai prosedur dengan baik dan benar.
3.      Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai dengan prosedur secara teliti dan aman.

V.      TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui BST mahasiswa dapat :
1.      Melakukan persiapan alat dan pasien dalam pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL dengan tepat.
2.      Menjelaskan dan memahami langkah-langkah pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai prosedur dengan baik dan benar.
3.      Melakukan pemeriksaan refleks fisiologis pada BBL sesuai dengan prosedur secara teliti dan aman.

VI.   DESKRIPSI MATERI
1.      Pengertian pemeriksaan refleks fisiologis pada bayi baru lahir.
2.      Macam-macam pemeriksaan refleks fisiologis pada bayi baru lahir dan kelainan jika bayi tidak memberikan respon.
3.      Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan refleks bayi.

VII.     STRATEGI PEMBELAJARAN
1.      Bed Site Teaching (BST)

VIII.       MEDIA PEMBELAJARAN
1.         1 Set Alat Praktik
2.         Cheklist
3.         Job Sheet

IX.   KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen langkah
Uraian kegiatan
Estimasi Waktu
Pre conference
1.    Memberi salam kepada mahasiswa.
2.    Meminta mahasiswa untuk membahas ulang (mereview) praktik terakhir yang dilakukannya.
3.    Menanyakan kepada mahasiswa pengetahuan baru yang di dapat selama praktik dan relevansinya.
4.    Menanyakan kepada mahasiswa, langkah mana yang ingin dilatih secara khusus dalam praktik yang akan dikerjakannya.
5.    Mereview langkah-langkah di dalam penuntun belajar yang dianggap sulit oleh mahasiswa, yang akan dipraktikannya.
6.    Bersama mahasiswa, menentukan tujuan spesifik yang akan dicapai pada praktik.
7.    Menyampaikan tahapan dan waktu yang akan dilalui pada praktik ini.
8.    Membuat kesepakatan dengan mahasiswa apabila terdapat kesalahan saat praktik, cara memberitahukannya dengan memberi kode dicubit untuk mengambil alih tindakan.
8 Menit
Kegiatan Inti
1.    Melakukan pengamatan selama mahasiswa melakukan keterampilan :
a. Mempersiapkan alat
b. Mempersiapkan tempat
c. Mempersiapkan pasien
2.    Melalui metode Bet Set Teaching mahasiswa dilibatkan dalam proses pembelajaran yaitu mahasiswa dengan didampingi pembimbing melakukan pemeriksaan refleks pada bayi.
3.    Memberikan dorongan positif dan saran-saran perbaikan saat mahasiswa melakukan praktik.
4.    Merujuk pada penuntun belajar saat mengadakan pengamatan.
5.    Mencatat kinerja mahasiswa dalam penuntun belajar selama pengamatan.
6.    Memperhitungkan keberadaan klien saat memberi umpan balik kepada mahasiswa.
7.    Memberi komentar perbaikan hanya pada saat kenyamanan dan keamanan klien dipertaruhkan.
8.    Mampu menguasai diri dan lingkungan.
15 Menit
Post conference
1.    Memberi salam dan ucapan selamat  kepada mahasiswa
2.    Menanyakan pendapat mahasiswa tentang praktik yang baru saja dikerjakan.
3.    Meminta mahasiswa, menyebutkan langkah-langkah yang telah dikerjakannya dengan baik.
4.    Merujuk kembali kepada penuntun belajar.
5.    Memberi saran spesifik untuk perbaikan.
6.    Memberi umpan balik positif untuk langkah-langkah yang telah dikerjakan dengan baik oleh mahasiswa.
7.    Bersama mahasiswa menentukan tujuan/goal praktik yang akan datang.
7    Menit


X.      PENILAIAN
1.    Jenis     : Unjuk kerja (non test)
2.    Bentuk : Ceklist


XI.   SUMBER BELAJAR
Hidayat Alimul, A. Aziz. 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : EGC.
Lakesma. 2013. Mengenal Gerakan Refleks Bayi [Internet]. Available from : http://www.lakesma.ub.ac.id [Accessed 17 Maret 2014].
Rokhanawati, Dewi dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Neonatus Bayi dan Balita I. Yogyakarta : Stikes ‘Aisyiyah.





Yogyakarta,         Mei 2014

Pembimbing Pendidikan                                                         Mahasiswa



(Mei Muhartati, S.SiT., M.Kes.)                                             (Wiji Oktanasari)


Mengetahui,
Pembimbing Lahan



(Nastiti, S.ST.)



Lampiran 1

PENUNTUN BELAJAR (CHEKLIST)
PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal Penilaian     :
Nama Mahasiswa      :
NIM                            :
Semester                     :

Keterangan                                                                                         
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi kurang sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

No
ASPEK-ASPEK YANG DINILAI
NILAI
0
1
2
A. SIKAP DAN PERILAKU
  1.
Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan



2.
Komunikasi dengan ibu atau pasien selama melakukan tindakan



3.
Sabar, teliti dan tanggap terhadap reaksi pasien



4.
Mengawali tindakan dengan lafal Basmallah dan mengakhiri dengan lafal Hamdalah



 B. PERSIAPAN
  5.
Tempat




a.    Bersih




b.    Aman




c.    Nyaman




d.   Rapi




e.    Tenang



   6.
Alat




a.    Perlak atau pengalas




b.    Lampu sorot




c.    Handuk kecil




d.   Meja kerja




e.    Alat tulis / KMS




f.     Meja pemeriksaan



C. PELAKSANAAN
7.
Mencuci tangan



8.
Meletakkan bayi di meja pemeriksaan yang datar



9.
Refleks Burning
Cara : memberi rangsangan cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri secara perlahan.
Reaksi : pupil bayi mengikuti pergerakan sumber cahaya.



10.
Refleks Moro
Cara : menghentakkan meja periksa, menarik kain pengalas atau memukul tempat tidur.
Reaksi : bayi akan merentangkan kedua tangan dan kedua kakinya kemudian menutup lagi.



11.
Refleks Rooting
Cara : mengusap pipi atau area disekitar mulut dengan menggunakan jari atau putting ibu
Reaksi : kepala bayi akan berusaha mencari sumber sentuhan dan mencari putting dan berusaha membuka mulutnya.



12.
Refleks Sucking
Cara : memasukkan putting ibu / ibu jari ke dalam mulut bayi.
Reaksi : bayi akan menghisap dengan baik.



13.
Refleks Swallowing
Memberi minum bayi
Respon: bayi menelan dan umumnya menyertai refleks menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak.



14.
Refleks Tonic Neck
Cara : pegang kedua tangan bayi seolah-olah akan mengangkat tubuh bayi.
Reaksi : bayi akan berusaha seolah-olah mengangkat kepala.



15.
Refleks Babinski
Cara : gosok atau gores telapak kaki bayi sepanjang tepi luar dari arah tumit ke arah atas.
Reaksi : jari-jari bayi akan hiperekstensi dan berpisah seperti kipas.



16.
Refleks Palmar
Cara : letakkan jari atau suatu benda pada telapak tangan bayi.
Reaksi : jari-jari akan melekuk dan menggenggam.



17.
Rapikan bayi



18.
Cuci tangan kemudian keringkan dan melakukan  pendokumentasian.



D. TEKNIK
19.
Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan



20.
Menjaga privacy pasien



Total nilai






Yogyakarta,    Mei 2014
Evaluator
                                                                                               

       (.................................)


Nilai batas lulus ≥ 70

Nilai yang didapat
Nilai =                                                          x 100
               (Jumlah aspek yang dinilai x 2)


Catatan: ..................................................................................................................



Lampiran 2

PROSEDUR  PELAKSANAAN (JOB SHEET)
PEMERIKSAAN REFLEKS PADA BAYI

LANGKAH_LANGKAH
KEY POINT
1.      Jelaskan pada ibu/ keluarga tujuan pemeriksaan
 





     Jelaskan maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan reflek pada bayi.



2.      Persiapan Alat
 

  

Susun alat secara berdekatan untukmemudahkan dalam bekerja sehingga pemeriksaan menjadi efektif dan efisien
3.    Cuci tangan kemudian keringkan
Copy (2) of S4021569cici tangan
Copy (2) of Copy of S4021570Copy (2) of Copy of S4021570
     Copy (2) of S4021574Copy of S4021575
             Gunakan sabun di bawah air  mengalir, dan keringkan dengan handuk pribadi
Gunakan cuci tangan 7 langkah
4.      Nyalakan lampu sorot dan letakkan bayi di meja pemeriksaan yang datar.

IMG_0034
Upayakan tempat untuk melakukan pemeriksaan aman, menghindari bayi terjatuh dan suhu
ruangan hangat.
5.   Pemeriksaan Refleks Blinking

memberi rangsangan cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri secara perlahan


Reaksi : pupil bayi mengikuti pergerakan sumber cahaya

6.   Pemeriksaan Refleks Moro

Cara : menghentakkan meja periksa, menarik kain pengalas atau memukul tempat tidur.

Reaksi : bayi akan merentangkan kedua tangan dan kedua kakinya kemudian menutup lagi.

7.      Lakukan pemeriksaan reflek Rooting
          IMG_0045
Sentuh pipi atau sudut mulut bayi dengan dengan jari tangan
Bayi akan menoleh ke arah stimulus dan membuka mulutnya
8.      Lakukan pemeriksaan reflek Sucking

Masukkan sebagian besar areola mamae / ibu jari kedalam mulut bayi .
Reaksi : bayi akan menghisap dengan baik.


9.      Pemeriksaan Refleks Swallowing


Memberi minum bayi

Respon: bayi menelan dan umumnya menyertai refleks menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak.

10.  Lakukan pemeriksaan Reflek Tonikneck
          Untitled-Scanned-24

Cara : pegang kedua tangan bayi seolah-olah akan mengangkat tubuh bayi.

Reaksi : bayi akan berusaha seolah-olah mengangkat kepala.

11.  Lakukan pemeriksaan refleks Babinski

       IMG_0048
Gores telapak kaki , dimulai dari tumit, gores sisi lateral telapak kaki ke arah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki.
Bayi akan menunjukkan respon berupa semua jari kaki hyperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi
12.  Lakukan pemeriksaan reflek Palmar

        IMG_0043

Letakkan jari anda pada permukaan telapak tangan pada dasar jari-jari.
Bayi akan menunjukkan respon     menggenggam jari tangan pemeriksaan
13.  Rapikan bayi

    IMG_0054

Pakaikan baju  bayi dan bungkus atau bedong  bayi dengan kain / selimut untuk tetap menjaga suhu tubuh bayi

14.  Cuci tangan kemudian keringkan

Gunakan sabun di bawah air  mengalir, dan keringkan dengan handuk pribadi

Gunakan cuci tangan 7 langkah
15.  Tulis hasil pemeriksaan
 



Pencatatan hasil  tindakan sebagai dokumentasi asuhan yang telah diberikan
16.          Jelaskan pada ibu / keluarga   tentang  hasil pemeriksaan
IMG_0023
Jelaskan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti ibu / keluarga, anjurkan kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang atau bila ada keluhan

Lampiran 3

Pemeriksaan Refleks Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir

A.      Definisi
Bayi baru lahir yang normal memiliki banyak refleks neurologis yang primitif. Adanya atau tidak adanya reflek tersebut menunjukkan kematangan dan perkembangan system syaraf yang baik. Perlambatan menghilangnya reflek primitif tertentu dapat menjadi tanda dini adanya cerebralpalsy. Pemeriksaan reflek merupakan bagian dari pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Refleks-refleks ini sebagai pertahanan diri. Gerakan ini tak diajarkan, tapi ada dalam diri bayi secara biologis, bahkan mungkin sejak di kandungan. Refleks ini perlu dirangsang agar kecerdasan dan kemampuan sosialnya berkembang baik. Refleks bisa menjadi alat bagi ahli untuk mengindikasi ada tidaknya suatu kelainan pada si bayi. Bila refleksnya tak muncul, bisa dikarenakan perkembangan yang lambat pada otak atau ada kerusakan otak, misalnya, ada trauma di kepalanya ketika lahir. Karena refleks-refleks tersebut ada dalam susunan saraf tepi otak. Suatu saat reflek-reflek ini akan menghilang sesuai umurnya. Pengetahuan mengenai aneka refleks bayi juga dapat menjadi patokan orang tua dalam mencermati perkembangan motorik dan sensorik dari bayi. Refleks mengindikasikan adanya perkembangan otak.
Bayi memiliki refleks dasar yang secara genetik merupakan mekanisme pertahanan hidupnya. Refleks tubuh bayilah bekerja sempurna pada usia tertentu dan keadaan tertentu. Sifat refleks ini adalah otomatis dan diluar kendali bayi yang baru lahir tersebut. Refleks ini merupakan reaksi yang inheren terhadap rangsangan tertentu dan bayi bayi kecil secara otomatis akan memberikan respons penyesuaian diri terhadap lingkungan mereka, sebelum mereka memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak. Kebanyakan reflek yang diperlihatkan oleh bayi ketika lahir dengan sendirinya akan hilang dalam beberapa bulan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

B.       Macam-macam Refleks pada Bayi
Beberapa refleks pada bayi baru lahir yang dapat dilakukan pemeriksaan yaitu :
1.      Refleks Burning
Memberi rangsangan cahaya pada pupil mata bayi kearah kanan dan kiri secara perlahan. Reaksi : pupil bayi mengikuti pergerakan sumber cahaya, tetapi jika  tidak ada respon maka diduga ada kelainan pada syaraf otak, menunjukkan kebutaan.
2.      Refleks Moro
Pemeriksaan refleks ini dengan cara membuat bayi terkejut oleh suara keras atau tiba-tiba terjatuh beberapa cm, maka bayi akan menunjukkan refleks melebarkan tangan dan jari-jarinya. Kemudian lengannya akan turun kembali dan mengepalkan jari-jarinya. Jika tidak ada respon kemungkinan terjadi kerusakan sistem syaraf. Refleks ini akan muncul saat berusia 2 bulan dan menghilang setelah usia 4 bulan. Refleks yang menetap lebih dari 4 bulan menunjukkan kerusakan otak, respon tidak simetris adanya fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis, tidak ada respon ekstremitas bawah adanya dislokasi pinggul atau cedera medulla spinalis.
3.      Refleks Rooting
Pemeriksaan refleks ini dengan cara menyentuh  pipi bayi, maka ia akan memutar kepala menghadap datangnya rangsangan dan membuka mulut seolah-olah ingin menemukan puting ibunya, tetapi jika bayi tidak ada respon dimungkinkan karena bayi prematur atau ada kelainan syaraf sensorik. Refleks ini akan hilang setelah bayi berusia 3-4 bulan.
4.      Refleks Sucking
Pemeriksaan refleks ini dengan cara meletakkan jari atau benda lainnya ke dalam mulut bayi, maka ia akan memberikan respons mengisap dan membuat gerakan ritmis dengan mulut dan lidahnya.jika bayi merespon maka bayi langsung melakukan gerakan menghisap, tetapi jika tidak ada respon maka terjadi kelainan saluran pernafasan dan mulut termasuk langit-langit Refleks ini akan muncul saat bayi berusia 2 bulan.
5.      Refleks Swallowing
Pemeriksaan refleks ini dengan cara memberi minum pada bayi baik dengan spuit maupun dengan sendok. Jika bayi menunjukkan respon  menelan dan umumnya menyertai refleks menghisap tanpa menyebabkan bayi tersedak kini menunjukkan refleks menelannya baik, tetapi jika tidak ada  respon kemungkinan  bayi prematur / ada kelainan neurologis.
6.      Refleks Tonic Neck
Ketika kedua tangan bayi diangkat, bayi akan berusaha mengangkat kepalanya. Menolehkan kepala bayi dengan cepat ke satu sisi. Bayi melakukan perubahan posisi jika kepala ditolehkan ke satu sisi, lengan dan tungkai ekstensi ke arah sisi putaran kepala dan fleksi pada sisi yang berlawanan, normalnya refleks ini tidak terjadi setiap kepala ditolehkan. Tampak kira-kira pada usia 2 bulan dan menghilang pada usia 6 bulan. Tidak normal jika respons terjadi setiap kali kepala ditolehkan, jika menetap, menunjukkan ada kerusakan serebral mayor (neuron motorik kasar). Berdasarkan penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyiapkan bayi untuk  mencapai gerak sadar.
7.      Refleks Babinski
Pemeriksaan refleks ini dengan cara telapak kaki bayi dibelai atau disentuh dari tumit hingga ke jarinya, maka jari-jari kakinya akan mengembang dan ibu jari memiliki posisi yang lebih tinggi. Jika jari kaki mengembang dorsofleksi setelah usia 2 tahun, merupakan tanda lesi ekstrapiramidal dan jika bayi tidak menunjukkan respon maka perlu dilakukan pemeriksaan neurologis. Refleks ini akan hilang setelah bayi berusia 6 bulan.
8.      Refleks Palmar
Pemeriksaan refleks ini dengan cara menyentuhkan sebuah benda seperti di telapak tangan bayi, maka ia akan memegang erat dan kekuatannya akan meningkat ketika benda tersebut ditarik keluar. Fleksi yang tidak simetris menunjukkan paralisis, refleks menggenggam yang menetap menunjukkan gangguan serebral. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 5 bulan.

C.      Relevansi Tinjauan Islam
بِقَدَرِ اللهِ وَماَ شاَءَ فَعَلَ
Artinya : ”Dengan takdir Allah dan apa yang dikehendaki, jadi ”
(HR. Musim dari Abu Hurairah)
Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa sebagai manusia tidak dapat menentang takdir Allah, sehingga orang tua yang diberikan cobaan atau musibah dengan keadaan anaknya yang cacat atau tidak normal dituntut untuk selalu bersabar dan menerima kenyataan karena setiap takdir Allah mengandung hikmah yang dikehendaki oleh-Nya. Kita juga dapat memohon agar anak selalu mendapat perlindungan dari Allah.

D.      Alat dan Bahan
Untuk pemeriksaan refleks fisiologis pada bayi baru lahir juga perlu disipakan beberapa peralatan untuk mendukung pemeriksaan refleks ini. Alat-alat tersebut antara lain:       
1.    Bayi 
2.    Perlak atau pengalas
3.    Lampu sorot
4.    Handuk kecil
5.    Meja kerja
6.    Alat tulis / KMS
7.    Meja pemeriksaan

8.    Ruangan yang aman dan nyaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar