Kamis, 22 Oktober 2015

SAP Pemeriksaan Leopold pada Ibu Hamil

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PRAKTIK KLINIK
PEMERIKSAAN LEOPOLD DAN AUSKULTASI
DENYUT JANTUNG JANIN


 I.      IDENTITAS
1.      Mata Kuliah                : Praktik Klinik Kebidanan IV
2.      Program Studi             : D III Kebidanan
3.      Kode / Bobot SKS      : MW6317 / 6 SKS
4.      Semester                      : VI
5.      Elemen Kompetensi    : MKB
6.      Jenis Kompetensi        : Utama
7.      Waktu Kuliah              : 1 x 30 Menit
8.      Pokok Bahasan           : Pemeriksaan Leopold dan Denyut Jantung Janin
9.      Hari/tanggal                :  Rabu / 7 Mei 2014

II.      STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman yang luas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil sehingga mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil sesuai dengan prosedur yang benar.

III.      KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan leopold dan pemeriksaan denyut jantung janin sesuai dengan prosedur.

IV.      INDIKATOR KOMPETENSI
Mahasiswa mampu:
1.      Menjelaskan pengertian dan tujuan pemeriksaan Leopold dengan benar.
2.      Melakukan persiapan pemeriksaan Leopold dan Denyut jantung janin dengan benar.
3.      Melakukan langkah-langkah pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin sesuai prosedur.
4.      Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada buku KIA.

V.      TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui Bed Site Teaching mahasiswa dapat :
1.    Menjelaskan pengertian dan tujuan pemeriksaan Leopold dengan benar.
2.    Melakukan persiapan pemeriksaan Leopold dan Denyut jantung janin dengan benar.
3.    Melakukan langkah-langkah pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin sesuai prosedur.
4.    Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada buku KIA.

VI.     DESKRIPSI MATERI
  1. Pengertian dan tujuan pemeriksaan Leopold.
  2. Alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan Leopold.
  3. Prosedur pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin.
  4. Pemeriksaan auskultasi denyut jantung janin.

VII.   METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN
  1. Bed Site Teaching (BST)
  2. Tanya jawab

VIII.   MEDIA PEMBELAJARAN
1.      1 Set Alat Praktik
2.      Cheklist
3.      Jobsheet

IX.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
Komponen Langkah
Uraian Kegiatan
Estimasi Waktu
Pendahuluan
1.      Memberikan salam pada mahasiswa
2.      Meminta mahasiswa membahas ulang  (mereview)
3.      Menanyakan kepada mahasiswa pengetahuan baru yang didapat selama praktik dan relevansinya
4.      Menanyakan kepada mahasiswa, langkah mana yang ingin dilatih secara khusus dalam praktik pemeriksaan leopold dan denyut jantung janin
5.      Review langkah-langkah didalam penuntun belajar yang dianggap sulit oleh mahasiswa, yang akan dipraktikanya
6.      Bersama mahasiswa, menentukan tujuan spesifik yang akan dicapai pada praktik
8 menit
Kegiatan Inti
1.   Melakukan pengamatan selama mahasiswa melakukan ketrampilan pemeriksaan leopold dan denyut jantung janin
2.   Memberikan dorongan positif dan saran-saran perbaikan saat mahasiswa melakukan praktik pemeriksaan leopold dan denyut jantung janin
3.   Merujukan kepada penuntun belajar saat mengadakan pengamatan
4.   Mencatat kinerja mahasiswa dalam penuntun belajar selama pengamatan
5.   Memperhitungkan keberadaan klien saat memberikan umpan balik kepada mahasiswa
6.   Memberikan komentar perbaikan hanya pada saat kenyamanan dan keamanan klien dipertaruhkan
7.   Mampu menguasai diri dan lingkungan
15 menit
Penutup
1.   Menayakan pendapat mahasiswa tentang praktik yang baru saja dikerjakan
2.   Meminta mahasiswa, menyebutkan langkah-langkah yang telah dikerjakan dengan baik
3.   Merujuk kembali kepada penuntun belajar
4.   Memberi saran spesifik untuk perbaikan
5.   Memberi umpan balik positif untuk langkah-langkah yang telah dikerjakan baik oleh mahasiswa
6.   Bersama mahasiswa menentukan tujuan/goal praktik yang akan datang
7.   Menutup pertemuan dengan hamdalah
7 menit

X.      PENILAIAN
1.      Jenis
Unjuk kerja (non test)
2.      Bentuk
Cheklist

XI.      SUMBER BELAJAR
Kumpulan Mushaf. 2009. Q.S Al-Mujadalah Ayat 11. Depok: Gema Insani.
Kusmiyati. 2008. Perawatan Ibu Hamil Asuhan Ibu Hamil. Fitramaya: Yogyakarta.
Mufdlilah & Anjarwati. 2011. Modul Asuhan Kebidanan 1B (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil) untuk Mahasiswa D3 Kebidanan Semester II. Yogyakarta : STIKES ‘Aisyiyah.
Muslihatun, Wafi & Mufdlilah. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Fitramaya: Yogyakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


Yogyakarta,         Mei 2014

Pembimbing Pendidikan                                                         Mahasiswa



(Mei Muhartati, S.SiT., M.Kes.)                                             (Wiji Oktanasari)


Mengetahui,
Pembimbing Lahan



(Nastiti, S.ST.)

                       


Lampiran Materi

PEMERIKSAAN LEOPOLD DAN DENYUT JANTUNG JANIN

Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam, adalah suatu yang sangat diwajibkan sekali bagi setiap Muslim, apakah itu menuntut ilmu agama atau ilmu pengetahuan lainnya. Terkadang orang tidak menyadari betapa pentingnya kedudukan ilmu dalam kehidupan ini. keutamaan menuntut ilmu ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia sejak lahir sampai mati.

ٌ ...دَرَجاتٍ الْعِلْمَ أُوتُوا الَّذينَ وَ مِنْكُمْ آمَنُوا الَّذينَ اللَّهُيَرْفَعِ...”

Artinya : “… Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (Q.S. Al – Mujadilah 58 : 11)

A.      Pengertian dan Tujuan
Pemeriksaan Abdomen Pada Ibu Hamil meliputi :
1.        Inspeksi Abdominal
Inspeksi abdominal bertujuan untuk mengetahui adanya hiperpigmentasi pada linea alba di garis tengah abdomen yang biasanya lebih hitam pada usia kehamilan 12 minggu yang kemudian disebut dengan linea grisea. Dan tidak jarang ditemui kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut strie livide. Setelah partus, strie livide ini berubah warnanya menjadi putih disebut strie albican. Inspeksi abdominal juga bertujuan untuk melihat apakah terdapat bekas oprasi (SC) atau tidak guna penapisan awal untuk ibu dengan resiko tinggi. Serta untuk mengetahui pembesaran uterus apakah sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.
2.        Palpasi Abdominal
Pemeriksaan palpasi menurut leopold dilakukan dengan posisi ibu hamil berbaring terlentang dengan bahu dan kepala sedikit tinggi (memakai bantal). Setelah ibu hamil dalam posisi terlentang, dilihat apakah uterus berkontraksi atau tidak, jika berkontraksi harus ditunggu sampai tidak berkontraksi. Dinding perut juga harus lemas, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan teliti, untuk itu tungkai dapat ditekuk pada pangkal paha dan lutut. Suhu tangan pemeriksa hendaknya disesuaikan dengan wanita tesebut, dengan maksud supaya dinding perut ibu hamil tidak tiba-tiba berkontraksi, untuk itu sebelum palpasi kedua telapak tangan pemeriksa dapat digosokkan terlebih dahulu baru kemudia pemeriksaan dilakukan.
Pemeriksaan palpasi leopold dibagi menjadi empat tahap. Pada pemeriksaan Leopold I,II,III, pemeriksa menghadap ke arah muka ibu yang diperiksa dan pada pemeriksaan Leopold IV pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu. Tujuan dari pemeriksaan (Muslihatun&Mufdlilah, 2009)
a.    Leopold I adalah untuk menentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan umur kehamialan. Selain itu, dapat juga ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri.
b.    Leopold II, ditentukan batas samping uterus, dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala.
c.    Leopold III, menentukan bagian terendah janin dan menentukan apakah janin sudah mulai masuk pintu atas panggul.
d.   Leopold IV, bagian seberapa bagian dari kepala janin yang telah masuk dalam pintu atas panggul. Dari letak janin ini dapat didengarkan bunyi jantung janin di tempat tertentu, disesuaikan dengan sikap janin. Pada sikap defleksi bunyi jantung janin terletak pada tempat bagian-bagian kecil janin berada. Dengan pemeriksaan singkat tersebut, dapat diketahui: tinggi fundus uteri, letak janin, apakah bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul, letak punggung janin, bunyi jantung janin.
3.        Teknik pelaksanaan palpasi abdominal adalah sebagai berikut (Kusmiyati, 2011):
a.       Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu.
b.      Ibu dipersilahkan berbaring terlentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen.
c.    Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap ke kaki ibu.
1)      Leopold I
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus uteri, tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan, rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala atau kosong).
2)      Leopold II
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah sampai disamping kiri dan kanan umbilicus, tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya, tentukan bagian-bagian kecil janin.
a)      Letak kepala: teraba bagian yang besar, bulat, keras, dan melenting.
b)      Letak sungsang : teraba bagian besar yang tidak bulat, tidak rata dan tidak melenting.
c)      Letak Lintang : tidak teraba bagian besar (kosong). Manuver ini dapat mengidentifikasi bagian janin yang paling tergantung, yaitu bagian yang terletak paling dekat dengan serviks. Bagian janin inilah yang pertama kontak dengan jari pada saat pemeriksaan vagina, umumnya adalah kepala atau bokong.


3)      Leopold III
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien, bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan. Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami enggagement atau belum.
4)      Leopold IV
Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah kiri pasien. ·Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian terendah janin. Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat desensus janin.

5)      Auskultasi
       Pergerakan janin biasanya dirasakan ibu di usia kehamilan 18 minggu (multigravida) atau 20 minggu (primigravida). Auskultasi pada pemeriksaan abdomen ibu hamil dilakukan untuk mengetahui denyut jantung janin. Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan menggunakan alat fetal electro cardiograph (Doppler) pada usia kehamilan 12 minggu. Dan dapat didengarkan menggunakan stetoskop Laennec pada usia kehamilan 18-20 minggu.
      Denyut jantung janin dikatakan normal bila berkisar antara 120-160x/menit, dan dikatakan takikardi bila lebih dari 160x/menit dan brakikardi bila kurang dari 120x/menit dan ini merupakan tanda bayi mengalami fetal distress. Ketika partus sebaiknya didengar satu menit denyutan permenit. Cara menghitungdenyut jantung janin dalam 5 detik pertama, kemudian 5 detik ketiga, kelima, kemudian hasil dijumlahkan dan dikalikan 4 untuk mendapatkan hasil perhitungan denyut jantung selama satu menit.
      Dengan cara ini dapat diperoleh kesan apakah denyut jantung janin tersebut teratur atau tidak. Frekuensi detik jantung janin nornal 120-160 kali per menit. Lokasi untuk mendengar denyut jantung janin berada sekitar garis tengah fundus uteri 2-3 cm diatas simpisis kearah kuadran kiri bawah. Pastikan DJJ dengan cara membedakannya dari denyut nadi ibu melalui palpasi nadi radial ibu, bila yakin hitung DJJ, hitung frekuensi DJJ dalam satu menit (Muslihatun&Mufdlilah, 2009)


  1. Alat-alat yang digunakan
1.      Ranjang obstetrik periksa
2.      Selimut atau kain penutup
3.      Stetoskop Monoaural (Laenec)
4.      Handuk bersih dan kering
5.      Buku catatan dan alat tulis



  1. Prosedur pemeriksaan (Anjarwati&Mufdlilah, 2011)
1.      Manuver I
a)      Atur posisi pemeriksa sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan, fiksasi terus bawah dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri setinggi atas simfisis)
b)      Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah).
c)      Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian fundus dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian.
d)     Bila kepala bayi berada di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras, rata, bulat,mudah digerakkan.
e)      Bila bokong bayi teraba dibagian fundus, yang akan teraba adalah lebut, tidak beraturan atau tidak rata, melingkar, dan sulit digerakkan.
2.      Manuver II
a)      Menghadap ke kepala pasien, letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama.
b)      Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas). penahanan uterus dengan tangan yang satu, dan palpasi sisi lain untuk menentukan lokasi punggung janin.
c)      Bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku, tidak dapat digerakkan.
d)     Bagian-bagian terkecil (tangan dan kaki akan teraba kecil: bentuk posisi tidak jelas, dan menonjol dan mungkin dapat bergerak aktif atau pasif.
3.      Manuver III
a)      Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki ibu.
b)      Atur posisi lutut ibu dalam posisi fleksi
c)      Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu atau tepat diatas simpisis dan meminta klien untuk menarik nafas dalam dan menghembuskan nafasnya.
d)     Pada saat klien mnghembuskan nafas Tekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk menentukan bagian terbawah bayi.
e)      Bagian kepala akan teraba keras, rata, bulat dan mudah digerakkan jika tidak terikat atau tertahan, sulit digerakkan jika terikat atau tertahan. Sedangkan bagian bokong akan teraba tonjolan yang lunak, lembut, tidak rata dan kurang simetris.
f)       Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian goyang bagian terbawah janin.
4.      Manuver IV
a)      Bidan menghadap ke kaki klien. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis sehingga ujung jari salah satu tangan menyentuh tulang terakhir (ini adalah bagian ujung kepala).
b)      Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
c)      Jika bagian ujung terletak di bagian yang berlawanan dengan punggung, ini adalah bagian pundak bayi, dan kepala pada posisi fleksi. Jika kepala pada posisi ekstensi, ujung kepala akan terletak pada bagian yang sama dengan punggung dan bagian oksiput menjadi ujung kepala.
d)     Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen jika sebagian kecil kepala turun ke dalam rongga panggul, sejajar jika separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul. Divergen jika bagian terbesar kepala masuk kedalam rongga panggul dan ukuran terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul.
e)      Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang  bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi).
f)       Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.


CHEKLIST MELAKUKAN PEMERIKSAAN PALPASI LEOPOLD DAN AUSKULTASI DENYUT JANTUNG JANIN

Nama

NIM

Hari/Tanggal

Tanda tangan



Kriteria penilaian
(0)               : perasat tidak dilakukan sama sekali
(1)               : perasat dilakukan tapi kurang sempurna
(2)               : perasat dilakukan dengan sempurna

NO
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
SKALA
0
1
2
A
Sikap dan Perilaku



1
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri pada keluarga atau pasien



2
Menjelaskan maksud tujuan pemeriksaan, meminta persetujuan, dan kontrak waktu



3
Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan memberikan perhatian terhadap setiap pertanyaan pasien



4
Merespon reaksi pasien dengan tepat dan komunikasi dengan aktif



B
Content



5
Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan  kepada ibu



6
Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan ini



7
Menjelaskan bahwa pemeriksaan ini kadang-kadang menimbulkan perasaan khawatir atau tidak enak tetapi tidak akan membahayakan bayi yang ada dalam kandungan



C
Persiapan



8
a.         Pasien
Anjurkan pasien untuk buang air kecil
b.         Alat
1)      Ranjang Obstetric periksa
2)      Selimut/ kain penutup
3)      Stetoskop Monoaural (Laenenc)
4)      Handuk bersih dan kering
5)      Buku catatan dan alat tulis



D
Pemeriksaan



9
Persilahkan ibu untuk berbaring



10
Sisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian perut tampak jelas kemudian minta ibu untuk meletakkan telapak kaki pada ranjang sehingga terjadi sedikit fleksi pada sendi paha (Coxae) dan lutut untuk mengurangi dinding perut. Tutup paha dan kaki ibu dengan selimut/ kain yang telah disediakan



11
Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas dengan air hangat kemudian keringkan kedua tangan tersebut dengan handuk



12
Pemeriksa berada disisi kanan ibu, menghadap bagian lateral kanan dan menggosok kedua telapak tangan agar hangat dan sesuai suhu ibu



13
Beritahu kepada ibu ibu bahwa pemeriksa akan memulai pemeriksaan



14
Leopold 1
-          Atur posisi pemeriksaan sehingga menghadap ke bagian kepala ibu. Membawa/mengumpulkan rahim kea rah tengah dan kedua tangan. Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus ke bawah (jika diperlukan), fiksasi uterus bahwa dengan meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan di bgaian lateral depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simphisis
-          Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang mensiksasi uterus bawah)
-          Letakkan ujung telapak kiri dan kanan di fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan secara bergantian



15
Leopold 2
-          Letakkan telapak tangan kiri pada perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding lateral kiri secara sejajar dan pada ketinggian yang sama
-          Menahan perut ibu sebelah kiri dengan tangan kanan, dan meraba perut sebelah kanan ibu dengan tangan kiri bidan, untuk meraba bagian janin yang ada di sebelah kanan ibu (bagian yang rata dan memanjang à punggung, bagian-bagian kecil à ekstrimitas)
-          Melakukan langkah yang sama pada sisi sebaliknya



16
Leopold 3
-          Menggeser tangan kanan di atas simpisi untuk menangkap bagian terbawah janin
-          Menahan fundus uteri dengan tangan kiri
-          Menggoyangkan bagian terbawah janin dengan tangan kanan  (bagian keras, bulat dan hamper homogeny adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong.)



17
Leopold 4
-          Bidan menghadap ke kaki klien. Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung ibu jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simpisis
-          Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus
-          Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (Konvergen / Divergen)
-          Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang kepala didekat leher, dan bila presentasi bokong upayakan untuk memegang bayi)
-          Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas panggul kemudian letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simpisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah setelah memasuki pintu atas panggul



18
Pemeriksaan auskultasi :
Ambil stetoskop manoaural dengan tangan kiri, kemudian tempelkan ujungnya pada dinding perut ibu yang sesuai dengan posisi panggul bayi (bagian yang memanjang dan rata)



19
Tempelkan telinga kiri periksa dan bunyi jantung janin (pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama, bunyi jantung tersebar kurang jelas, upayakan untuk mendapatkan punctum maksimum)



20
Dengarkan dan hitung bunyi jantung janin selama 1 menit, perhatikan irama keteraturannya



21
Letakkan semua peralatan yang digunakan pada tempat semula



22
Beritahukan bahwa prosedur pemeriksaan telah selesai. Angkat kain penutup dan rapikan kembali pakaian ibu



23
Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil pemeriksaan pada lembar yang telah tersedia di dalam status pasien



E
Penjelasan Hasil Pemeriksaan Pasien



24
Jelaskan hasil pemeriksaan palpasi dan auskultasi yang meliputi:
-          Usia kehamilan
-          Letak janin
-          Posisi janin
-          Presentasi janin
-          Kondisi janin sesuai dengan hasil pemeriksaan auskultasi



F
Rencana Asuhan Antenatal



25
Jelaskan hasil temuan atau klini ibu



26
Jelaskan tentang rencana asuhan antenatal berkaitan dengan hasil temuan tersebut



27
Catat pada buku KIA dan jelaskan tentang langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan ulang



G
Teknik



28
Sistematis, efektif dan efisien



29
Menjaga komunikasi dengan pasien




Jumlah




Nilai Kelulusan :
≥70      : Lulus                                           
< 70     : Tidak Lulus

                                                                                 Yogyakarta,    Mei 2014
      Evaluator                                                                           Mahasiswa

(Wiji Oktanasari)                                                         (                                   )

                                                                                                      
JOB SHEET

Keterampilan     : Melakukan Palpasi Menurut Leopold dan Auskultasi Denyut Jantung Janin
Unit                     :  Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
Waktu                 : 30 Menit

A.    Dasar Teori
Pemeriksaan (Manuver) Leopold bertujuan untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen. Dengan pemeriksaan Leopold ini dapat mengenali penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam persalinan seperti : malpresentasi dan malposisi sehingga dapat menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menangani penyulit-penyulit tersebut. Pemeriksaan denyut jantung janin bertujuan unutk mengetahui kesejahteraan janin di dalam kandungan. Sehingga dengan hasil pemeriksaan DJJ tersebut dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan tenaga kesehatan terhadap ibu hamil dan bayinya.

B.     Objektif Perilaku Mahasiswa
Setelah melihat jobsheet diharapkan mahasiswa mampu:
1.         Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin pada ibu hamil dengan benar.
2.         Melakukan pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin pada ibu hamil secara sistematis sesuai dengan daftar tilik.

C.    Petunjuk
1.    Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam prosedur memberikan injeksi sub cutan.
2.    Baca dan pelajari lembar kerja / job sheet / daftar tilik
3.    Perhatikan   kebersihan   dan  keselamatan  klien  selama  melaksanakan prosedur.
4.    Laporkan hasil kerja setelah selesai melaksanakan latihan

D.    Keselamatan Kerja
1.      Pusatkan perhatian pada setiap langkah tindakan.
2.      Letakkan semua peralatan pada tempat yang  mudah dijangkau
3.      Setiap langkah dikerjakan secara sistematis
4.      Selama melakukan tindakan jaga privacy ibu.

E.     Persiapan Alat dan Bahan
1.      Ranjang obstetrik periksa
2.      Selimut atau kain penutup
3.      Stetoskop Monoaural (Laenec)
4.      Handuk bersih dan kering
5.      Buku catatan dan alat tulis
F.     Langkah Kerja

No
Langkah Kerja dan Key Point
Ilustrasi Gambar
1
Menyambut pasien
Key Point :
a.            sambut pasien dengan ramah
b.            perkenalkan diri
c.             jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
d.            menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan komunikasi aktif
e.             memberikan kesempatan klien untuk bertanya

IMG_0039
2
Menyiapkan alat
Key Point :
a.            susun alat secara ergonomis
b.            dekatkan alat dengan pasien
c.             cek alat sesuai dengan fungsinya
pic10
3
Persilahkan ibu berbaring di meja pemeriksaan
Key Point :
a.            sisihkan pakaian ibu hingga seluruh bagian perut tampak jelas
b.            meminta ibu meletakkan telapak kaki pada ranjang sehingga sedikit fleksi pada sendi paha dan lutut
c.             selimuti paha dan kaki ibu


4
Cuci tangan
Key Point :
a.            melepas perhiasan
b.            gunakan 7 langkah
c.             lakukan di bawah air mengalir
d.            gunakan handuk bersih
5
Pemeriksa berada di kanan ibu
Key Point :
a.      menghadap bagian lateral kanan
b.      menghangatkan kedua tangan
c.      beritahu ibu akan memulai pemeriksaan




6
Leopold I
Key Point :
a.      Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus
b.      pemeriksaan sehingga menghadap ke bagian kepala ibu
c.       Letakkan ujung telapak kiri dan kanan di fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan menekan secara lembut
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZJPAPLko2g33H6p2IGKBMCXWHFDT7KwWvT_hJiADqTqzgx-mXhe-2HsYfPalOw15Zq8SzXZrc_X42ZqQHW36QrUyCGn-etSETG9kFSSJo_3Y2DU5M8jt2v5FVN5EtC-66X-tKgc8JfLpG/s1600/clip_image002%255B12%255D_thumb.jpg
7
Leopold II
Key Point :
a.      Letakkan telapak tangan kiri pada perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding lateral kiri
b.      Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian
c.       rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian kecil janin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEgKLGQ0kG8GSZdFuSQ8SfbtAhJGvoO3RgfLR1yzqSpUQhWAG64BljKDDVJcy0SIDNDRWZVp_NIiSG_te4xjQKrlZSNOoCbNpdti8zD7DSMcHxv_VF0NqRTHQYpzgUKQPEiaiuPb8hOdfZ/s1600/Leopold_2_thumb%255B1%255D.jpg

8
Leopold III
Key Point :
a.      Atur posisi pemeriksaan pada posisi kanan dan mengendap pada bagian kaki ibu
b.       Letakkan ujung telapak tangan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut untuk menentukan bagian terbawah janin

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlLMg6QoDG6HUENN5WlL-n-cDITxlQ-QUqOIDF27xqO22g0wBM50g6O43-cWsYj3dt3CRgiBEVyQQ5IIMk4Jt0knyPOyrT4U_9mlqHYD-w0C5nw57S2fqpr8lqVn3gfcdOhMIZn1MVCyro/s1600/l-3.jpg
9
Leopold IV
Key Point :
a.      ujung-ujung ibu jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simpisis
b.      Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus
c.       Perhatikan sudut yang dibentuk (Konvergen/ Divergen)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU0BbzaH-aYsIzldkocu5XiNMsvZFC0y6XRWbf_TUK7E_XzbAIloUflRXdwEYFo9UiALHmaEy7JfWAM3G6nWwCMv6Gpju77ltPyWxVDNzrUt73emwax063-XqhyphenhyphenIUYWe_ohd3hpGXL00Jv/s1600/clip_image002%255B20%255D_thumb.jpg
10
Pemeriksaan auskultasi
Key Point :
a.      pastikan letak punggung janin
b.      upayakan untuk mendapatkan punctum maksimum
c.       hitung dalam waktu 1 menit
d.      lakukan dengan hati-hati

11
Cuci tangan
Key Point :
a.      melepas perhiasan
b.      gunakan 7 langkah
c.       lakukan di bawah air mengalir
gunakan handuk bersih
12
Beritahu ibu pemeriksaan sudah selesai
Key Point :
a.      Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan jelaskan hasil pemeriksaan
b.      Jelaskan asuhan antenatal sesuai temuan
c.       Kunjungan ulang dan catat pada buku kontrol
IMG_0039


G.    Evaluasi
1.         Siapkan peralatan, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin
2.         Lakukan pemeriksaan Leopold dan denyut jantung janin secara mandiri pada pasien dengan di observasi oleh dosen menggunakan daftar tilik.



2 komentar: